Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik atau lebih populer dengan sebutankehamilan di luar rahim menjadi salah satu gangguan kehamilan serius yang banyak dialami wanita. Data terakhir yang dikeluarkan sebuah lembaga kesehatan mengungkapkan bahwa kehamilan ektopik terjadi pada 7 dari setiap 1.000 kehamilan.
Apa yang dimaksud dengan kehamilan ektopik? Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi karena sel telur yang telah dibuahi tidak melekat pada rahim, melainkan melekat pada rongga perut, leher rahim, indung telur, atau tuba falopi (saluran telur). Apabila embrio (sel telur yang telah dibuahi) itu melekat pada tuba falopi, maka tuba falopi akan membengkak, bahkan pecah, akibat pertumbuhan embrio.
Kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik meningkat pada wanita yang tuba falopinya rusak karena radang perut akibat usus buntu atau karena operasi rongga perut. Pemakaian alat kontrasepsi spiral (IUD) turut pula memperbesar risiko terjadinya kehamilan ektopik.
Bagaimana gejala dari kehamilan ektopik? Di masa awal kehamilan, gejala dari kehamilan ektopik ini sulit dibedakan dengan kehamilan normal. Gejala ini biasa terjadi pada kehamilan normal, seperti haid yang datang terlambat, mual disertai muntah, cepat lelah, dan pengerasan pada payudara.
Namun demikian, ada beberapa tanda yang bisa dibedakan sebagai gejala dari kehamilan ektopik ini. Gejala dari kehamilan ektopik ini akan mulai dirasakan pada 6 sampai 10 minggu dari usia kehamilan. 

. Gejala yang dimaksud adalah:
  1. Gejala dari kehamilan ektopik yang paling sering dirasakan adalah nyeri hebat pada bagian bawah perut dan sekitar panggul. Nyeri yang sangat itu lama-lama menyebar ke seluruh bagian perut. Nyeri akan semakin dirasakan bila si wanita bergerak.
  2. Gejala dari kehamilan ektopik selanjutnya adalah pendarahan pada vagina di luar menstruasi. Pendarahan ini bisa banyak seperti pada menstruasi, bisa pula hanya berupa bercak.
  3. Gejala dari kehamilan ektopik berikutnya adalah terjadinya gangguan pada saluran pencernaan yang disertai penglihatan berkunang-kunang dan kepala pusing.
  4. Pada perkembangan selanjutnya, gejala dari kehamilan ektopik ini akan mengakibatkan denyut nadi yang cepat, kulit pucat, dan hipotensi (tekanan darah rendah). Si penderita pun akhirnya bisa pingsan.
Bila Anda seorang wanita yang sedang hamil dan mengalami gejala-gejala di atas, segeralah hubungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Hal ini untuk mengetahui kehamilan ektopik sedini mungkin karena bila terlambat dan kehamilan ektopik sudah pecah akibat pertumbuhan embrio sehingga terjadi pendarahan di dalam, nyawa Anda bisa terancam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar